Pihak Partai Demokrat memberi pernyataan resmi tentang simpang-siurnya informasi yang dibuat salah satu kadernya berkaitan tentang isu penggulingan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono.
"Secara resmi, partai tidak ada keputusan yang menyatakan, menuduh, seseorang untuk disebut sebagai kategori orang yang akan melakukan penggulingan," demikian pernyataan Ketua Departemen Informasi Publik Andi Nurpati di Gedung DPR, Senin (5/3).
Sebelumnya Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat (PD)Ramadhan Pohan sempat melemparkan selentingan akan adanya penggulingan pemerintahan Presiden SBY.
"Justru yang memulai Wiranto sendiri, soal demo-demo yang tendensi anarkis dan eksistensi pemerintahan SBY. Saya hanya mengimbau Wiranto untuk cegah semua upaya menjatuhkan pemerintahan di tengah jalan," demikian pernyataan Pohan yang dirilis oleh Media Indonesia.com.
Menurut Andi Nurpati, pernyataan Pohan tersebut bukanlah pernyataan partai namun pernyataan individu. Ia pun membenarkan jika ada informasi dari sejumlah pihak tentang penggulingan berkaitan dengan kenaikan BBM. “Tapi harus dikomfirmasi lagi,” demikian jelasnya.
Kondisi politik di negeri ini mulai memanas semenjak pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi Premium, dari sebelumnya Rp. 4.500,- menjadi Rp. 6.000,-. Tidak berhenti disana, kabarnya Tarif Dasar Listrik juga akan dinaikkan bersamaan dengan BBM. Jika hal tersebut terjadi, diperkirakan akan terjadi inflasi yang cukup tinggi dan mempengaruhi daya beli masyarakat.
Keputusan pemerintah tersebut menimbulkan pro dan kontra yang pada akhirnya membuat pihak partai berkuasa menuai kritikan dari berbagai pihak. Sayangnya, kondisi ini ditanggapi oleh beberapa kader partai Demokrat dengan “tidak cerdas”.
Sumber : Media Indonesia.com | Puji Astuti